Jumat, Juni 16, 2006

Bernostagia Sesaat....

Finaly…alhamdulillah..bisa istirahat total hari ini. The freedom of Sunday. Kepenatan di kampus, di bimbel, atau di DPRa untuk saat ini aku tinggalkan sejenak. Terima kasih ya 4JJI, aku masih diberikan kesempatan untuk bisa istirahat dan flash back ke belakang.
Sebenarnya ingin sekali aku banyak melakukan minggu-minggu lalu, tetapi malah tidak terkejar semuanya. Novel ku “From Dago to Madinah” sudah ku tinggal hampir sebulan, Padahal target 2007 terbit harus aku capai. Tulisan mengenai Duka Jogja dan Bantul belum juga ku tulis, padahal ingin sekali ku bercerita tentang duka jogja ketika aku kesana. Masih banyak lagi yang tidak jadi ku lakukan dalam minggu-minggu lalu.

Tapi hari ini aku tidak mau memikirkan BEM Fasilkom yang sedang sibuk dengan Oprek dan Rakernya, Ataupun bimbel yang sedang sibuk dengan super intensifnya, ataupun Acara bulan sabit kembar, Bakti Sosial di RW ku. Sekarang aku hanya ingin memikirkan atau ingin bernostgia kebelakang.

Nostagia Mamah
Semalam aku baru benar-benar menyadari betapa aku butuh belayan mamah di tengah kesibukan ku selama ini, aku masih ingat ketika mamah tidak akan mau tidur selama aku belum pulang, aku masih ingat ketika mamah membawa makanan yang banyak setiap berkunjung ke kosan ku di bandung, aku masih ingat ketika mamah buru-buru datang ke kampus hanya untuk ngasih name-tag ku yang tertinggal waktu mabim.Mah…yudi kangen sama mamah, mamah lagi ngapain sekarang?

Aku merasa tidak menangkap cinta mamah ketika masih hidup, aku malah tersibukkan dengan acara-acara kampus, aku tersibukkan dengan kehidupan ku sendiri di kampus, padahal pada waktu itu mamah butuh aku ketika sakit. Ku teringat di hari terakhir, Jam 5 Pagi aku mendatangi kamarnya dan mengipasi nya, lalu mencoba membantunya duduk. Ketika duduk, aku kaget setengah mati, perlak tempat mamah sudah basah terkena darah, Ya 4JJI ada apa ini ??? aku masih ingat ketika itu mamah bilang sudah ada yang menunggunya didepan, tetapi kau tidak mengerti maksudnya. Selama pagi itu, mamah sudah tidak bisa berjalan lagi dan akhirnya harus di bersihkan di tempat tidurnya. Karena aku masih ada ujian, aku pamit untuk pergi ke kampus. Ketika sampai ke kampus, aku ditelpon oleh orang rumah untuk segera pulang, karena mamah sudah kritis. Namun….Aku begitu BODOH…aku begitu MENYESAL…aku memilih untuk ikut ujian dulu. Waktu menuju pulang ke rumah aku tidak menyadari apa-apa. Tetapi Halilintar menyambar ku ketika sampai di rumah, Sebuah kurung batang ada di depan rumah ku, puluhan bangku sudah ada di depan rumah, pada waktu itu aku sudah berfikir yang macam-macam…dan ketika masuk rumah…mamah sudah terbujur kaku di kelilingi orang-orang. MAMAH…..Kenapa aku begitu egois untuk terus ujian, aku sangat menyesal tidak berada di dekat mamah pada waktu itu. Mamah…Maafin yudi yach…Anak mu yang durhaka ini tidak berada di sisi mu ketika engkau dipanggil 4JJI. Waktu itu aku sudah tidak bisa berbicara lagi, hanya bisa meratapi jasad Mamah yang sudah ditinggal oleh Mamah.

Aku masih ingat semua kejadian 40 hari lalu, dan sekarang aku lapar dan haus akan cinta Mamah….sekarang sudah tidak ada yang menunggui ku setiap pulang, karena Bapak sudah tidur karena capek bekerja, sudah tidak ada yang biasa bangunin subuh ku lagi, sudah tidak ada yang menyiapkan susu pagi buat ku lagi. Dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meluapkan rasa tangis ini.
Mungkin 4JJI memberikan pelajaran kepadaku untuk bisa lebih mandiri lagi, untuk bisa berjuang sendiri sama seperti kehidupanku di bandung lalu. Satu yang aku dapatkan Ibroh dari Wafatnya Mamah…Aku harus tidak hanya memikirkan kampus saja, aku harus memikirkan keluargaku juga, aku tidak boleh menzholimi Bapak dan adik-adik ku lagi, aku harus cinta sama keluargaku, yang selama ini aku tinggalkan karena kesibukkan di kampus. Terima kasih ya 4JJI atas peringatan MU ini..Dan ya 4JJI tolong jaga Mamah ku yach! Tempatkan beliau dalam barisan Nabi Muhammad SAW, Dan semoga aku bisa bertemunya lagi di akhir kelak ya 4JJI.

Selamat Istirahat Mamah…
Aku kan berusaha untuk bisa menjadi anak yang Sholeh.

Nostagia Yaya
Ketika mengingat wafatnya Mamah…aku langsung mengingat Sahabat ku Lia. Aku teringat lagi akan perangainya yang begitu santun dan bersemangat. Aku teringat akan jasadnya ketika baru sampai di rumahnya, ketika aku melihat kondisi wajahnya yang penuh dengan tanda-tanda bertabrakan dengan batu-batu kali. Ingat sekali ketika pertama kali bertemu dengan dia ketika masih Maba, masih belum kenal, tetapi ketika kami di “satukan” dalam bidang Kastrat, aku baru mengenal siapa dia sebenanya, dia menjadi andalan ku untuk bisa mengembangkan Kastrat di Fasilkom. Aku menjadi teringat kembali, ketika aku membawa barang-barang dia yang tersimpan di dalam loker, Aku memegang erat buku-bukunya, aku merasa sedang memegang peninggalan seorang Mujahidah, karena aku memang menganggap dia syahid. Pasca Lia, Kastrat menjadi lesuh, Rissa sudah sulit untuk ikut rapat karena dia menjadi satu-satunya wanita dalam kastrat. Akupun menjadi teringat ketika dia meminjam buku sospol ku untuk tugasnya, itu tepat 1 minggu sebelum kejadian, dan paginya sebelum Lia berangkat ke sukabumi, dia mengembalikan bukunya.

Dan sekarang, aku tetap merasakan semangatnya dalam BEM sekarang ini. Dan aku berjanji untuk meneruskan perjuangannya, akan meneruskan usahanya, untuk merubah Fasilkom menjadi melek akan sospol.

Ya 4JJI, tolong jaga Lia ya 4JJI ! Tempatkanlah dia bersama mujahidah-mujahidah yang telah mendahuluinya ya 4JJI. Selamat Istirahat Siti Fatihatul Aliyah !!! My Best friend…

Tidak ada komentar: