Rabu, November 14, 2007

13 Hal Yang Disukai Pria Dari Wanita

Cinta adalah fitrah manusia. Cinta juga salah satu bentuk kesempurnaan penciptaan yang Allah berikan kepada manusia. Allah menghiasi hati manusia dengan perasaan cinta pada banyak hal. Salah satunya cinta seorang lelaki kepada seorang wanita, demikian juga sebaliknya.

Rasa cinta bisa menjadi anugerah jika luapkan sesuai dengan bingkai nilai-nilai ilahiyah. Namun, perasaan cinta dapat membawa manusia ke jurang kenistaan bila diumbar demi kesenangan semata dan dikendalikan nafsu liar.

Islam sebagai syariat yang sempurna, memberi koridor bagi penyaluran fitrah ini. Apalagi cinta yang kuat adalah salah satu energi yang bisa melanggengkan hubungan seorang pria dan wanita dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Karena itu, seorang pria shalih tidak asal dapat dalam memilih wanita untuk dijadikan pendamping hidupnya.

Ada banyak faktor yang bisa menjadi sebab munculnya rasa cinta seorang pria kepada wanita untuk diperistri. Setidak-tidaknya seperti di bawah ini.

1. Karena akidahnya yang Shahih

Keluarga adalah salah satu benteng akidah. Sebagai benteng akidah, keluarga harus benar-benar kokoh dan tidak bisa ditembus. Jika rapuh, maka rusaklah segala-galanya dan seluruh anggota keluarga tidak mungkin selamat dunia-akhirat. Dan faktor penting yang bisa membantu seorang lelaki menjaga kekokohan benteng rumah tangganya adalah istri shalihah yang berakidah shahih serta paham betul akan peran dan fungsinya sebagai madrasah bagi calon pemimpin umat generasi mendatang.

Allah menekankah hal ini dalam firmanNya, “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (Al-Baqarah: 221)

2. Karena paham agama dan mengamalkannya

Ada banyak hal yang membuat seorang lelaki mencintai wanita. Ada yang karena kemolekannya semata. Ada juga karena status sosialnya. Tidak sedikit lelaki menikahi wanita karena wanita itu kaya. Tapi, kata Rasulullah yang beruntung adalah lelaki yang mendapatkan wanita yang faqih dalam urusan agamanya. Itulah wanita dambaan yang lelaki shalih.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, ambillah wanita yang memiliki agama (wanita shalihah), kamu akan beruntung.” (Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw. juga menegaskan, “Dunia adalah perhiasan, dan perhiasan dunia yang paling baik adalah wanita yang shalihah.” (Muslim, Ibnu Majah, dan Nasa’i).

Jadi, hanya lelaki yang tidak berakal yang tidak mencintai wanita shalihah.

3. Dari keturunan yang baik

Rasulullah saw. mewanti-wanti kaum lelaki yang shalih untuk tidak asal menikahi wanita. “Jauhilah rumput hijau sampah!” Mereka bertanya, “Apakah rumput hijau sampah itu, ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Wanita yang baik tetapi tinggal di tempat yang buruk.” (Daruquthni, Askari, dan Ibnu ‘Adi)

Karena itu Rasulullah saw. memberi tuntunan kepada kaum lelaki yang beriman untuk selektif dalam mencari istri. Bukan saja harus mencari wanita yang tinggal di tempat yang baik, tapi juga yang punya paman dan saudara-saudara yang baik kualitasnya. “Pilihlah yang terbaik untuk nutfah-nutfah kalian, dan nikahilah orang-orang yang sepadan (wanita-wanita) dan nikahilah (wanita-wanitamu) kepada mereka (laki-laki yang sepadan),” kata Rasulullah. (Ibnu Majah, Daruquthni, Hakim, dan Baihaqi).

“Carilah tempat-tempat yang cukup baik untuk benih kamu, karena seorang lelaki itu mungkin menyerupai paman-pamannya,” begitu perintah Rasulullah saw. lagi. “Nikahilah di dalam “kamar” yang shalih, karena perangai orang tua (keturunan) itu menurun kepada anak.” (Ibnu ‘Adi)

Karena itu, Utsman bin Abi Al-’Ash Ats-Tsaqafi menasihati anak-anaknya agar memilih benih yang baik dan menghindari keturunan yang jelek. “Wahai anakku, orang menikah itu laksana orang menanam. Karena itu hendaklah seseorang melihat dulu tempat penanamannya. Keturunan yang jelek itu jarang sekali melahirkan (anak), maka pilihlah yang baik meskipun agak lama.”

4. Masih gadis

Siapapun tahu, gadis yang belum pernah dinikahi masih punya sifat-sifat alami seorang wanita. Penuh rasa malu, manis dalam berbahasa dan bertutur, manja, takut berbuat khianat, dan tidak pernah ada ikatan perasaan dalam hatinya. Cinta dari seorang gadis lebih murni karena tidak pernah dibagi dengan orang lain, kecuali suaminya.

Karena itu, Rasulullah saw. menganjurkan menikah dengan gadis. “Hendaklah kalian menikah dengan gadis, karena mereka lebih manis tutur katanya, lebih mudah mempunyai keturunan, lebih sedikit kamarnya dan lebih mudah menerima yang sedikit,” begitu sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi.

Tentang hal ini A’isyah pernah menanyakan langsung ke Rasulullah saw. “Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika engkau turun di sebuah lembah lalu pada lembah itu ada pohon yang belum pernah digembalai, dan ada pula pohon yang sudah pernah digembalai; di manakah engkau akan menggembalakan untamu?” Nabi menjawab, “Pada yang belum pernah digembalai.” Lalu A’isyah berkata, “Itulah aku.”

Menikahi gadis perawan akan melahirkan cinta yang kuat dan mengukuhkan pertahanan dan kesucian. Namun, dalam kondisi tertentu menikahi janda kadang lebih baik daripada menikahi seorang gadis. Ini terjadi pada kasus seorang sahabat bernama Jabir.

Rasulullah saw. sepulang dari Perang Dzat al-Riqa bertanya Jabir, “Ya Jabir, apakah engkau sudah menikah?” Jabir menjawab, “Sudah, ya Rasulullah.” Beliau bertanya, “Janda atau perawan?” Jabir menjawab, “Janda.” Beliau bersabda, “Kenapa tidak gadis yang engkau dapat saling mesra bersamanya?” Jabir menjawab, “Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku telah gugur di medan Uhud dan meninggalkan tujuh anak perempuan. Karena itu aku menikahi wanita yang dapat mengurus mereka.” Nabi bersabda, “Engkau benar, insya Allah.”

5. Sehat jasmani dan penyayang

Sahabat Ma’qal bin Yasar berkata, “Seorang lelaki datang menghadap Nabi saw. seraya berkata, “Sesungguhnya aku mendapati seorang wanita yang baik dan cantik, namun ia tidak bisa melahirkan. Apa sebaiknya aku menikahinya?” Beliau menjawab, “Jangan.” Selanjutnya ia pun menghadap Nabi saw. untuk kedua kalinya, dan ternyata Nabi saw. tetap mencegahnya. Kemudian ia pun datang untuk ketiga kalinya, lalu Nabi saw. bersabda, “Nikahilah wanita yang banyak anak, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umat lain.” (Abu Dawud dan Nasa’i).

Karena itu, Rasulullah menegaskan, “Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang. Karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya kalian dari umat lain.” (Abu Daud dan An-Nasa’i)

6. Berakhlak mulia

Abu Hasan Al-Mawardi dalam Kitab Nasihat Al-Muluk mengutip perkataan Umar bin Khattab tentang memilih istri baik merupakan hak anak atas ayahnya, “Hak seorang anak yang pertama-tama adalah mendapatkan seorang ibu yang sesuai dengan pilihannya, memilih wanita yang akan melahirkannya. Yaitu seorang wanita yang mempunyai kecantikan, mulia, beragama, menjaga kesuciannya, pandai mengatur urusan rumah tangga, berakhlak mulia, mempunyai mentalitas yang baik dan sempurna serta mematuhi suaminya dalam segala keadaan.”

7. Lemah-lembut

Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari A’isyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Wahai A’isyah, bersikap lemah lembutlah, karena sesungguhnya Allah itu jika menghendaki kebaikan kepada sebuah keluarga, maka Allah menunjukkan mereka kepada sifat lembah lembut ini.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Jika Allah menghendaki suatu kebaikan pada sebuah keluarga, maka Allah memasukkan sifat lemah lembut ke dalam diri mereka.”

8. Menyejukkan pandangan

Rasulullah saw. bersabda, “Tidakkah mau aku kabarkan kepada kalian tentang sesuatu yang paling baik dari seorang wanita? (Yaitu) wanita shalihah adalah wanita yang jika dilihat oleh suaminya menyenangkan, jika diperintah ia mentaatinya, dan jika suaminya meninggalkannya ia menjaga diri dan harta suaminya.” (Abu daud dan An-Nasa’i)

“Sesungguhnya sebaik-baik wanitamu adalah yang beranak, besar cintanya, pemegang rahasia, berjiwa tegar terhadap keluarganya, patuh terhadap suaminya, pesolek bagi suaminya, menjaga diri terhadap lelaki lain, taat kepada ucapan dan perintah suaminya dan bila berdua dengan suami dia pasrahkan dirinya kepada kehendak suaminya serta tidak berlaku seolah seperti lelaki terhadap suaminya,” begitu kata Rasulullah saw. lagi.

Maka tak heran jika Asma’ binti Kharijah mewasiatkan beberapa hal kepada putrinya yang hendak menikah. “Engkau akan keluar dari kehidupan yang di dalamnya tidak terdapat keturunan. Engkau akan pergi ke tempat tidur, di mana kami tidak mengenalinya dan teman yang belum tentu menyayangimu. Jadilah kamu seperti bumi bagi suamimu, maka ia laksana langit. Jadilah kamu seperti tanah yang datar baginya, maka ia akan menjadi penyangga bagimu. Jadilah kamu di hadapannya seperti budah perempuan, maka ia akan menjadi seorang hamba bagimu. Janganlah kamu menutupi diri darinya, akibatnya ia bisa melemparmu. Jangan pula kamu menjauhinya yang bisa mengakibatkan ia melupakanmu. Jika ia mendekat kepadamu, maka kamu harus lebih mengakrabinya. Jika ia menjauh, maka hendaklah kamu menjauh darinya. Janganlah kami menilainya kecuali dalam hal-hal yang baik saja. Dan janganlah kamu mendengarkannya kecuali kamu menyimak dengan baik dan jangan kamu melihatnya kecuali dengan pandangan yang menyejukan.”

9. Realistis dalam menuntut hak dan melaksanakan kewajiban

Salah satu sifat terpuji seorang wanita yang patut dicintai seorang lelaki shalih adalah qana’ah. Bukan saja qana’ah atas segala ketentuan yang Allah tetapkan dalam Al-Qur’an, tetapi juga qana’ah dalam menerima pemberian suami. “Sebaik-baik istri adalah apabila diberi, dia bersyukur; dan bila tak diberi, dia bersabar. Engkau senang bisa memandangnya dan dia taat bila engkau menyuruhnya.” Karena itu tak heran jika acapkali melepas suaminya di depan pintu untuk pergi mencari rezeki, mereka berkata, “Jangan engkau mencari nafkah dari barang yang haram, karena kami masih sanggup menahan lapar, tapi kami tidak sanggup menahan panasnya api jahanam.”

Kata Rasulullah, “Istri yang paling berkah adalah yang paling sedikit biayanya.” (Ahmad, Al-Hakim, dan Baihaqi dari A’isyah r.a.)

Tapi, “Para wanita mempunyai hak sebagaimana mereka mempunyai kewajiban menurut kepantasan dan kewajaran,” begitu firman Allah swt. di surah Al-Baqarah ayat 228. Pelayanan yang diberikan seorang istri sebanding dengan jaminan dan nafkah yang diberikan suaminya. Ini perintah Allah kepada para suami, “Berilah tempat tinggal bagi perempuan-perempuan seperti yang kau tempati. Jangan kamu sakiti mereka dengan maksud menekan.” (At-Thalaq: 6)

10. Menolong suami dan mendorong keluarga untuk bertakwa

Istri yang shalihah adalah harta simpanan yang sesungguhnya yang bisa kita jadikan tabungan di dunia dan akhirat. Iman Tirmidzi meriwayatkan bahwa sahabat Tsauban mengatakan, “Ketika turun ayat ‘walladzina yaknizuna… (orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak menafkahkannya di jalan Allah), kami sedang bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan. Lalu, sebagian dari sahabat berkata, “Ayat ini turun mengenai emas dan perak. Andaikan kami tahu ada harta yang lebih baik, tentu akan kami ambil”. Rasulullah saw. kemudian bersabda, “Yang lebih utama lagi adalah lidah yang berdzikir, hati yang bersyukur, dan istri shalihah yang akan membantu seorang mukmin untuk memelihara keimanannya.”

11. Mengerti kelebihan dan kekurangan suaminya

Nailah binti Al-Fafishah Al-Kalbiyah adalah seorang gadis muda yang dinikahkan keluarganya dengan Utsman bin Affan yang berusia sekitar 80 tahun. Ketika itu Utsman bertanya, “Apakah kamu senang dengan ketuaanku ini?” “Saya adalah wanita yang menyukai lelaki dengan ketuaannya,” jawab Nailah. “Tapi ketuaanku ini terlalu renta.” Nailah menjawab, “Engkau telah habiskan masa mudamu bersama Rasulullah saw. dan itu lebih aku sukai dari segala-galanya.”

12. Pandai bersyukur kepada suami

Rasulullah saw. bersabda, “Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada suaminya, sedang ia sangat membutuhkannya.” (An-Nasa’i).

13. Cerdas dan bijak dalam menyampaikan pendapat

Siapa yang tidak suka dengan wanita bijak seperti Ummu Salamah? Setelah Perjanjian Hudhaibiyah ditandatangani, Rasulullah saw. memerintahkan para sahabat untuk bertahallul, menyembelih kambing, dan bercukur, lalu menyiapkan onta untuk kembali pulang ke Madinah. Tetapi, para sabahat tidak merespon perintah itu karena kecewa dengan isi perjanjian yang sepertinya merugikan pihak kaum muslimin.

Rasulullah saw. menemui Ummu Salamah dan berkata, “Orang Islam telah rusak, wahai Ummu Salamah. Aku memerintahkan mereka, tetapi mereka tidak mau mengikuti.”

Dengan kecerdasan dalam menganalisis kejadian, Ummu Salamah mengungkapkan pendapatnya dengan fasih dan bijak, “Ya Rasulullah, di hadapan mereka Rasul merupakan contoh dan teladan yang baik. Keluarlah Rasul, temui mereka, sembelihlah kambing, dan bercukurlah. Aku tidak ragu bahwa mereka akan mengikuti Rasul dan meniru apa yang Rasul kerjakan.”

Subhanallah, Ummu Salamah benar. Rasulullah keluar, bercukur, menyembelih kambing, dan melepas baju ihram. Para sahabat meniru apa yang Rasulullah kerjakan. Inilah berkah dari wanita cerdas lagi bijak dalam menyampaikan pendapat. Wanita seperti inilah yang patut mendapat cinta dari seorang lelaki yang shalih.

@ diambil dari dawatuna.com

Senin, September 17, 2007

UI ku yang tambah aneh

Belum ada 1 bulan meninggalkan dunia kampus UI, berita aneh sudah tersebar kemana-mana. Pada awalnya sih gw berharap UI semakin berkembang setelah rektor baru yang katanya dekat sama mahasiswa terpilih. Kemahasiswaan semakin dinamis, bukti kongkret mahasiswa sebagai pemberi solusi bangsa mungkin akan kembali lagi. Namun apa yang terjadi... ???

Dua kasus di UI terdengar di telinga gua. Kasus MWA UM saudara Shofwan ABC dan kasus DPM UI Umar Badarsyah. Kaget gw denger dua kasus ini, apalagi kasus shofwan, masih belum percaya aja. Gw berpikir...apakaha lembaga formal kemahasiswaan sudah gak punya bahan diskusi lagi kah, atau mereka sudah gak bisa melihat kasus-kasus di masyarakat, ataukah mereka sudah capek ngurusin rakyat dengan senjata tumpulnya, akhirnya mereka bikin kasus internal saja. Duh capek deh gw ngeliat gerakan teman-teman atau adek-adek gw itu. Nyok kita lihat kasus yang nomor satu.

Shofwan ABCD seorang yang gw kenal sangat hebat, istiqomah dan tawadu adalah seorang mahasiswa FISIP UI angkatan 2003 yang sekarang (gak tahu masih di anggap atau gak sekarang) mempunyai jabatan sebagai Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) unsut Mahasiswa, sekaligus Mahasiswa Berprestasi Utama UI tahun 2006 dan Mahasiswa Berprestasi utama tingkat nasional, ibarat kata Dia itu orang hebat deh, semua ilmu mungkin ada di dia kali yach.

Kedudukan Shofwan di MWA UI adalah kedudukan yang sangat strategis dan membawahi kepentingan seluruh mahasiswa UI, Puluhan ribu mahasiswa UI hanya terwakilkan oleh satu suara dia. Sebuah possi yang sangat berat. Posisi ini dia dapatkan mulai dari 1 januari 2007 sampai 31 desember 2007. Namun seorang shofan yang bertalenta tinggi memiliki posisi lain yaitu sebagai seorang mapres UI dan mapres Nasional. Posisi inilah yang melahirkan banyak tawaran-tawaran baik politik, ekonomi atau bahkan akademik. Tetapi gw yakin seorang shofwan itu adalah orang yang profesional yang menghargai usaha-usaha rekannya dan menjaga amanah yang dia pegang yaitu sebagai MWA UI unsur Mahasiswa.

Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada shofwan yang sempurna. Tawaran , Ajakan, Imingan dari status mapres ternyata meluluhkan jiwa ke-profesionalannya. Sebuah tawaran Beasiswa S2 gratis ke Jepang menghampirinya, padahal saat ini yang gw tahu, shofwan itu belum lulus S1. Dengan alasan menjaga hubungan baik UI dan pemerintah Jepang, Saudaraku yang gw cintai Shofwan ABCD mengambil pilihan yang bukan shofwan banget, yaitu meninggalkan amanah dia di MWA UM yang tinggal 3 bulan ini dan lebih baik memilih mengambil tawaran dari jepang yaitu melanjutkan S2.

Kaget gw denger kabar ini, seorang shofwan yang tak usah diragukan lagi integritasnya, malah memilih kepentingan akademisnya...waduh...cape deh...Gw gak bisa komentar deh tentang sahabat gw ini.Tapi ini buat pembelajaran deh buat kita semua tentang yang namanya tanggung jawan terhadap amanah. Kalau gw kaya shofwan mungkin waktu gw di BEM fasilkom gw bisa ninggalin BEM dah memilih tawaran KP di kalimantan yang dpt gaji gede, tapi untungnya gw masih sadar akan amanah gw. Ya begitulah manusia, penuh dengan hawa nafsu..he..he...

Gak nyambung sama judul yach ??? ada lagi....nah itu dia gw ngerasa lembaga formal udah gak punya kerjaan kali yee....jadinya ya itu dia malah bikin masalah di internal sendiri. Dah lama gw gak denger aksi-aksi mereka lagi, udah lama gw gak denger bakti sosial mereka buat bengkulu atau kampung gw di padang. Mereka lebih milih maen di kandangnya doank...UI memang aneh...Tanya kenapa !!!

Selasa, September 04, 2007

Kasus Raisyah, apakah sebuah skenario besar SBY ???

Mungkin kita teringat akan berita di Koran maupun di televise tentang penculikan anak seorang pengusa muda, anak ketua HIPMI, yaitu Raisyah Ali yang baru berumur 5 tahun, pada tanggal 15 Agustus 2007 telah di culik oleh segerombolan penculik, dan pada tanggal 24 Agustus 2007 Raisyah dapat di ketemukan kembali oleh polisi setelah menangkap para pelaku di daerah Jagakarsa. Sebenarnya kasus ini tidak terlalu aneh dalam Negara kita, sudah sering kita mendengar kasus penculikan anak-anak di Jakarta maupun di daerah lainnya. Namun kasus ini terasa amat sangat aneh dan janggal ketika orang nomor satu Indonesia yang langsung turun tangan masalah ini, janggal sekali, seorang presiden turun kedalam masalah criminal. Dimanakah kejanggalan itu terjadi??? Mari kita coba berfikir logis….

1.Kasus ini adalah kasus kriminal pertama tingkat regional yang langsung ditanggapi oleh seorang SBY. Kasus raisyah hanyalah kasus yang sudah biasa terjadi. Apakah hanya karena orang tuanya yaitu ketua HIPMI, maka SBY langsung bertindak ??? kalau begitu SBY sudah pilih kasih terhadap rakyatnya, kasus penculikan anak kecil dr keluarga miskin tidak pernah dia bahas, penculikan sampai pembunuhan tidak pernah beliau bahas, kenapa Pak SBY ??? Apakah ada agenda tersembunyi di balik ini semua ??? apakah bapak ingin mendiskreditkan suatu golongan ???

2.kasus pembebasan Raisyah di SPBU Tanjung Barat masih janggal pula. Polisi tidak menjelaskan secara terperinci kejadian di SPBU tersebut, kemudian kenapa tidak melibatkan media ??? aksi penggerebekan teroris atau pencuri , biasanya polisi mengajak media, tetapi kenapa kali ini tidak ??? apakah ada sebuah skenario ???

3.Penjelasan Kepolisian tentang melacak sinyal dari nomor telepon, saya kira ada kejanggalan juga. Semua orang sudah tahu kalau semua nomor HP harus teregister, dengan begitu pihak operator bisa tahu keberadaan nomor tersebut, dan ini diketahui semua orang. Jikalau penculik itu cerdas, tidak mungkin nomor HP yang penculik gunakan untuk menghubungi orang tua Raisyah itu teregistrasi dan di gunakan berulang kali. Penculik yang cerdas pasti menggunakan 1 nomor untuk sekali pakai. Tetapi kenapa penculik kelas kakap ini terlalu bodoh ??? padahal sebagian dari mereka adalah anak SMA dari SMA yang cukup ternama. Apakah penculik itu hanya sebagai tameng ??? apakah penculik itu hanya mengikuti suruhan dari bakingan nya???

4.Ketika para penculik tertangkap, media langsung menghubungkan kasus ini dengan gerakan radikal sebuah kelompok, dan tempat bekerja para penculik menjadi sorotan utama, yang notabenenya adalah tempat penjualan buku-buku islam. Langsung saja media yang sok tahu itu, langsung menghubung-hubungkan dengan ekskul yang ada di sekolah tersebuh. Iya, hal ini lah yang saya anggap tujutan dari skenario ini. Ingin memperlihat kepada media kalau pencuri tersebut adalah seorang aktivis islam dan bergerak di eksul agama di sekolahnya. Dan masyarakat sudah tahu, eksul-ekskul agama di sekolah adalah tempat kaderisasi bagi para pemuda-pemuda sebuah organisasi atau partai politik. Dan itulah yang ingin dibawa oleh tokoh utama penculikan itu, ajang pencitraan negatif terhadap sebuah partai sebelum bertarung pada PilPres 2009. dimana saat ini partai tersebut menjadi ancaman bagi partai mayoritas saat ni karena aksi simpatiknya terhadap masyarakat dan terkenal dengan bersih dari korupsi.\

Ya itulah sebuah analisa dari saya, benar sahabat, politik itu benar-benar penuh intrik, semua hal bisa di politisasi. Tetapi hanyalah 4JJI yang tahu kemana semua ini bermuara..Wallohu’alam bi showab

Kamis, Agustus 30, 2007

Seperti inikah dunia kerja


Sudah hampir satu bulan aku berada disini, bukan menjadi mahasiswa lagi, tetapi telah menjadi skrup kapitalis alias karyawan swasta.Ketika dulu aku menginginkan untuk bekerja tapi sekarang aku menginginkan menjadi mahasiswa lagi, he..he..
Pulang dari malaysia, aku langsung dipanggil dan alhamdulillah di terima di perusahaan ini sebagai Asisten Manager. Asisten manager? sebuah posisi yang belum aku bayangkan. Dalam pikiran ini mungkin yang terbayang adalah kerja yang menumpuk, deadline tugas, dan lain-lain. Tetapi setelah hampir 1 bulan ini, aku belum merasakan hal itu, entah apa karena aku yang malas ataukah karena yang lain, aku merasa belum benar-benar bekerja disini, hari-hari kerja lebih banyak diisi dengan browsing dan belajar ASP ataupun Flash, namun aku belum merasakan pekerjaan sesuai posisiku yaitu Asisten Manager. Hm...mungkin karena perusahaan ini masih baru yah,sehingga pekerjaannya masih sedikit atau apalah.

tetapi disisi lain, aku mendapatkan perusahaan yang nyaman bagiku, perusahaan yang nuansa islami kental, bagaimana tidak, di perusahaan kecil seperti ini ada yayasan musholanya, terus ada kajian 2kali seminggu, ada pengajian, terus acara makan-makan 2minggu sekali, dan katanya lagi kalau bulan romadhon pada pulang cepat (he..he..). ya itulah dia, satu sisi nyaman satu sisi lainnya aku merasa belum maksimal atau kurang efektif berada di kantor ini. Namun seperti kata sahabat, jalani saja dulu, jadikan ini sebuah pengalaman sekaligus mencari modal buat nikah nanti (^_^), buat istri ku (ntah siapapun itu siapa yang jadi) maafkan aku yang selalu mengeluh ini.
tetap semangat ya teman-teman..

Rabu, Agustus 29, 2007

27 April Dreaming

Menangis bukan berarti cengeng...
Menangis bukan berarti wanita...
Menangis adalah tanda cinta...

semoga saja tangis ini jadi penyemangat diri untuk menjadi anak yang sholeh...
Semoga saja tangis ini memantapkan cinta seorang anak kepada bundanya...
Semoga saja tangis ini dari hati yang terdalam...

I Love U Mom...
I Miss U Mom...
Smoga kita bisa dipertemukan kembali yah Mah...

Rabu, Juni 06, 2007

Tindakan INKONSTITUSIONAL

Sangat sedih saya melihat kerorganisasia di Fasilkom saat ini, terutama organisasi yang pernah saya diami beberapa waktu lalu yaitu BEM Fasilkom. Sampai saat ini saudara Franova sebagai Ketua BEM Fasilkom pengganti saya belum sama sekali mendapatkan mandat untuk memimpin BEM Fasilkom dari DPM Fasilkom UI. Karena akibat ini Franova melakukan tindakan pelanggaran Inkonstitusional yaitu sudah menjalankan Program kerjanya Open Recruitment Anggota BEM, Padahal beliau sampai saat ini belum menjadi ketua BEM Fasilkom UI yang resmi dan syah.

Sebuah ironi memang karena saya pikir permasalahan ini bukan di BEM tetapi di DPM Fasilkom. Saat ini pun saya masih bingung DPM siapakah yang masih berkuasa, DPMnya Anjar kah atau DPMnya Arudea ??? Sangat bingung memang. Sudah sering saya bertanya kepada DPM Anjar untuk memutuskan hukum untuk Saya sebagai ketua BEM 2006/07 dan segera lantik DPM yang baru, jangan ditinggalkan saja, ini adalah tanggung jawab anda, namun jawabannya sangat tidak menyenangkan, "nanti saja yach setelah gw selesai laporan dan sidang KP"... Ya 4JJI apa-apain ini, lembaga formal digantung nasibnya hanya karena ketua lembaganya sedang sibuk kuliah, tindakan yang sangat TIDAK ETIS.

Kejadian-kejadian ini kalau terjadi di fakultas lain mungkin akan menjadi pembahasan yang seru dan mereka semua akan di caci maki. Anjar yang meninggalkan lembaganya dan Franova yang belum resmi menjadi ketua BEM malah sudah menjalankan program kerjanya. Untungnya ini terjadi hanya di Fasilkom, sebuah fakultas yang stagnan, fakultas yang adem ayem saja, tidak pernah mempermasalahkan sebuah masalah, ha..ha..ha..LUCU banget saya melihat fakulas ini.

Yang ingin saya lihat adalah BEM Fasilkom dan DPM yang baru, mereka semuanya digantung begitu saja oleh DPM sebelumnya tanap status yang pasti. BEM gak bisa gerak karena belum mengantongi mandat, DPM pun belum tahu sudah resmi atau belum, wong saya aja belum di SPJ-kan.^_^. Yang paling kasihan adalah BEM, karena mereka harus merekrut anggota BEM yang baru sementara itu hanya bisa maksimal dilakukan ketika masa aktif kuliah, padahal sekarang sudah zaman UAS dan sudah tidak ada kuliah, ini akan menjadi sulit sekali bagi Franova untuk merekrut sebanyak-banyaknya anggota.Ditambah lagi program-program kerjanya yang harus di jalankan secepatnya terutama bidang adkesma..


Sebenarnya ini semua bisa diselesaikan dengan beberapa kompromi:
1. Saudara Franova meminta izin kepada DPM (tapi saya tidak tahu DPM Anjar atau Arudea) untuk menjalankan terlebih dahulu Porgram kerjanya yang mendesak yaitu Open Recrutimen.
2. Segera lantik saudara Franova sebagai ketua BEM Fasilkom UI yang syah karena akan sangat banyak program yang harus dia lakukan saat ini.

Ya semoga dengan adanya tulisan ini yang tidak akan pernah dibaca orang, saya bisa bantu dari jauh..he3x...Tetap semangat rekan-rekan di BEM Fasilkom UI 2007/2008

Rabu, Mei 30, 2007

Memulai kembali


Halo semuanya....
setelah keluar dari BEM Fasilkom, akhirnya bisa merasakan hawa sejuk diluar sini, sudah tidak ada lagi ular-ular yang memperhatikan, sudah tidak ada lagi spy-spy yang berkeliaran. Jadi saya bisa nulis blog lagi nih, mau keras atau biasa isinya cuek wae ah...he3x..sebenarnya selama ini sudah menulis di tempat lain yang dirahasiakan, tapi kayanya kurang terpublish juga sih, so saya mau melanjutkan yang dulu lagi ah..

Mau nulis apa yach...
Alhamdulillah menjadi manusia yang tidak penting lagi, buktinya sekarang sudah jarang dapat telepon atau sms lagi dari teman-teman, atau mungkin mereka ngubungi saya hanya karena saya ***..duh tega nian diri ini.Tapi tak apa-apalah, sekarang jadi fokus sama Tugas Akhir dan sidang KP.

Tapi cukup sulit juga beradaptasi dengan kebiasaan ini lagi. biasanya nyabut pamflet-pamflet liar yang tidak ada capnya, sekarang sudah tidak bisa lagi padahal tangan sudah gatel banget mau cabut itu pamflet, tapi apa mau dikata saya bukan orang penting lagi..Biasanya kalau ada isu mau banget dibahas atau disikapi kaya keputusan rektor yang terbaru, tapi sayang diri ini sudah tidak bisa lagi..Biasanya berdiam diri di sebuah ruangan, sekarang sudah tidak bisa merasakan ruangan itu lagi..Yah, waktu seperti roda, selalu berputar.

Namun nikmat juga sisa waktu ini. Bisa ngisi Blog lagi, bisa meeboan bebas lagi, bisa gangguin orang-orang lagi, bisa memulai ta'aruf juga (hope), pulsa bisa hemat, tidur bisa nyenyak..he3x..Ya nikmatin aja deh, mudah-mudahan sudah maksimal tabungan 1 tahun di BEM itu.

Selamat berjuang penerus-penerus pergerakan BEM Fasilkom..
BEM Fasilkom sekarang harus lebih baik daripada yang kemarin..
kalau sama saja..maka kalian adalah orang-orang yang merugi..
kalau lebih buruk..maka kalian adalah orang-orang yang celaka..