Kamis, April 14, 2005

Ketika Ajal datang menjemput ...

Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah langkah terakhir
mereka aku sendirian,
di tempat gelap yang tak pernah terbayang, sendiri,
menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga
tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
rekan bisnis, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku
berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat
dengan-Nya), jika kau beri aku satu lagi
kesempatan, jika kau pinjamkan lagi beberapa hari
milik-Mu,beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku, yang
tertindas dalam kuasaku. yang selama ini telah aku
sakiti hati nya, yang selama ini telah aku
bohongi. Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira, yang
kukuras dari sumber yang tak jelas, yang kumakan,
bahkan yang kutelan. Aku harus tuntaskan janji
janji palsu yg sering kuumbar dulu

Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan
hati mereka,
maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak kusadari
betapa besar kasih sayang mu

beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,
bersama mereka...

begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya
sama sekali mengapa ku sia sia saja, waktu hidup
yg hanya sekali itu andai ku bisa putar ulang
waktu itu...

Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak
terma'afkan, dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri, untuk waktu yang tak
terbayangkan...

---
http://muslimahberjilbab.blogspot.com

Tidak ada komentar: