Selasa, Juli 05, 2005

MABA FASILKOM 2005 gagal masuk karena UANG..

Dalam otak saya, saya masih ingat tulisan dari Humas UI,Mas Arie
(Dir.MaHaLum Ui)& surat Cinta Rektor yang di publish di beberapa media 1
tahun lalu ketika Penerimaan Mahasiswa Baru UI.
Bahwasanya.."UI menjamin tidak akan ada Mahasiswa Baru yang tidak jadi masuk
UI karena masalah Uang atau Finansial...".

Namun,perkataan tersebut ternyata berbeda di lapangan saat ini.Salah
seorang Mahasiswa Baru Fasilkom UI 2005 melalui program PEDATI (
Pengembangan SDM Daerah Bid.teknologi Informasi) asal SMU 1 Lhoksumawe, Aech,
yang bernama Agustin Rizkiana Irfan GAGAL / Mengurungkan niat masuk Fasilkom
karena di tagih oleh PemKotnya 35 Juta untuk masuk Fasilkom.

Sungguh sangat berbeda dengan perkataan Rektor 1 tahun lalu, bayangkan
seorang yang mungkin berpotensi besar yang berasal dari daerah Musibah
Bencana gagal masuk Fasilkom.

berdasarkan informasi yang di dapatkan dari teman sekelasnya yang juga
masuk Fasilkom melalui PEDATI, Agustin gagal tidak jadi masuk Fasilkom
karena keluarganya tidak mampu membayar 35 juta ke PemKot, Padahal
menurutnya sudah ada perjanjian yang antara PemKot & pihak sekolahnya,
bahwa seluruh biaya kuliah Agsutin akan di tanggung oleh PemKot
Lhoksumawe. Info ini sama seperti yang saya dapatkan ketika bertanya ke
salah seorang sepupu dari Agustin yang kuliah di UI angkatan 2001.sepupu
agustin mengatakan PemKot Lhoksumawe tidak memenuhi janjinya untuk
membiayai kuliah program PEDATI.

Di Lihat seperti ini,menurut saya ternyata benar, seleksi masuk UI itu bukan
hanya karena seleksi intelektualitas melainkan seleksi Finansial, dan
yang akhir2 hanya orang-orang yang berduit yang bisa masuk UI. Sungguh
sedih saya melihat kondisi ini.Apakah ini karena dampak dari UI menjadi
BHMN, gimana jadi nya kalau UI jadi BHP,wah tambah mahal kali yach.

Ketika masalah tadi di konfrontir dengan salah seorang staf
Fasilkom.Ternyata secara resmi,Fasilkom UI tidak bisa mencampuri urusan
antara PemKot Lhoksumawe dan Agustin, karena Fasilkom UI hanya
mendapatkan nama-nama & atribut-atributnya dari PemKot tersebut.Ketika
di tanya kembali, sebenarnya Agustin bisa dateng ke Depok untuk
mendaftar tanpa bayar selama ada kepastian dari PemKot Lhoksumawe untuk
pembiayaan tersebut. Namun sepertinya informasi ini tidak sampai ke
Agustin atau ke PemKot Lhoksumawe.

Melalui tulisan ini,saya tidak ingin menyalahkan pihak Fasilkom UI.
Tetapi, adalah suatu kerugian besar bagi kita telah kehilangan satu orang yang
mungkin berpotensi besar untuk Fasilkom dan daerahnya ke depannya.
kalaupun saya boleh memberikan usulan,tolong ingat kembali perkataan
surat cinta dari rekor yang di sebar hampir keseluruh daerah.Seleksi
masuk UI bukanlah seleksi Finansial, melainkan seleksi Intelektualitas.
Dari situ,mungkin pihak Fasilkom bisa mencoba menghubungi pihak PemKot &
Agustin tentang informasi itu,atau mungkin diberikan keringanan
terhadap PemKotnya yang saya tahu habis terkena bencana besar.Saya yakin
Fasilkom UI seleksinya hanya satu yaitu seleksi Intelektualitas.

=========
Tulisan ini di copy ketika saya menulisnya melalui forum di Fasilkom.

1 komentar:

Dewi mengatakan...

Wah.. turut bersedih mendengarnya.. :(( sayang bgt, ga bisa di lobby2 lagi tuh yud? :~(, kayaknya engga yah.. wong perkuliahan udah mulai. berita ini bikin hatiku broke bgt deh :(