Senin, Februari 27, 2006

Untuk Sahabatku YAYA

Saat ini,
Kami tanggalkan jaket perjuangan kami
Untuk sementara waktu
Bukan untuk selama-lamanya
Kami ingin beristrihat sebentar
Bukan selamanya…

Kami ingin mengantar seorang pejuang
Sahabat kami yang telah berjuang
Dengan Senyum & Kebanggaan
Bukan dengan Isak Tangisan

Kami Bangga kepada mu…
Karena engkau bagian dari kami
Kami Tersenyum kepada mu…
Karena engkau mendapatkan Syahid mu…

Kami akan selalu ingat ceria mu…
Kami akan selalu ingat senyum mu…
Kami akan selalu ingat semangat baja mu…
Kami akan selalu mencintai mu

Selamat Jalan Sahabat Kami
Selamat Bertemu dengan Kekasih mu
Perjuangan mu tidak akan berhenti disini
Kami akan meneruskan perjuangan mu
Untuk Tuhan, Bangsa & Almamater

HIDUP MAHASISWA !!!
HIDUP RAKYAT INDONESIA !!!

Untuk Sahabat Kami yang Kami Cintai :
SITI FATIHATUL ALIYAH
( Lia / Yaya )

-Koordinator Divisi Pusat Kajian & Jaringan Data Departemen.KASTRAT Senat Mahasiswa Fasilkom UI-

Mengenang Sahabatku SITI FATIHATUL ALIYAH (YAYA/LIA)

Hari minggu telah menjadi hari kelabu bagi diri ini, seorang sahabatku telah terlebih dahulu meninggalkan aku dan teman-temannya untuk menghadap kekasihnya.
Aku ingat ketika hari kamis lalu, kami masih bersanda gurau. Bercerita tentang kesiapannya untuk ikut suatu acara, namun aku tidak tahu itu akan menjadi pertemuan ku yang terakhir dengannya. Hari Rabu aku masih ingat, Dia walaupun dalam keadaan sakit masih tetap menjalankan proker yang aku bebankan kepadanya, Hari Rabu terbitlah Newslette Kastrat Edisi perdana, Aku tidak tahu kalau itu akan menjadi Newsletter pertama dan terakhir yang Dia buat.

Yaya aku sebut namanya, Dia adalah Staf ku di Departemen Kastrat Senat Fasilkom. Dia sangat berbeda dengan anggota-anggota lainnya, iya… Dia adalah anggota Kastrat yang paling semangat yang pernah aku temui, walaupun yaya sakit, walaupun yaya tidak bisa pergi ke kampus, yaya masih tetap bisa mengerjakan prokernya. Yaya… Maafin yudi yach....

Melalui tulisan ini aku ingin mengingatmu….
Tahun 2004, ketika penerimaan mahasiswa baru (PMB) tertulis nama Siti Fatihatul Aliyah, Aku tidak mengenal awalnya. Lalu selama tahun pertama Yaya, aku tidak begitu kenal dengan yaya, hanya bertegur sapa dan kalau ketemu paling di dalam suatu rapat. Ketika tahun kedua, ketika open rekrutmen senat Fasilkom, tertulis nama dia dalam deretan calon Kastrat, Al-hasil Yaya diterima di Kastrat. Mulai dari sini aku mengenalnya, Melalui rapat-rapat dan lainnya. Aku tidak menyangka ternyata yaya ini seorang wanita yang kuat, bayangkan ketika outbond senat, beliau sanggup berjalan dari villa sampai air terjun yang jalannya sangat terjal tanpa lelah dan sampai disana mengalahkan rekan prianya, begitu juga ketika turun, dia sanggup turun pada posisi terakhir tetapi sampai di villa dia yang pertama sampai. Aku Bangga kepada mu Yaya… Yaya, masih ingatkah ketika kita KASTRAT di Foto depan Villa sambil mengepalkan tangan ke atas, itu adalah foto terkomplit KASTRAT ( eh gak dech, waktu itu gak ada rissa)

Teringat lagi aku ketika Yaya menjadi PO ( Ketua Panitia ) Diskusi Sospol tentang Kontraversi kenaikan harga BBM, aku masih bisa melihat yaya duduk di bangku belakang sambil mendengarkan ceramah dan teringat pula aku ketika dia berpapasan dengan aku ketika ingin membeli kue-kue untuk pembicara tersebut, seorang ketua panitia yang mau turun kelapangan untuk beli kue juga. Aku Bangga kepada mu Yaya…
Aku masih ingat tulisan mu tentang ucapan terimakasih kepada dekanat fasilkom ui atas kerjasamanya dalam proses advokasi mahasiswa baru. Di saat lain Aku ingat ketika kita Krida di Waroeng Steak, ketika kita saling sharing, ketika kita saling berkenalan lebih dalam sesama KASTRAT.
Dan yang masih aku ingat adalah hari rabu dua minggu lalu engkau menagih-nagih aku buka yang ingin aku pinjam kan, tetapi akhirnya aku ingat juga, Maaf jika lama memberikan bukunya.
Namun, ketika kemarin lusa aku mendengar engkau hanyut dan belum ditemukan, aku bingung dan bimbang, Yaya? Staf KASTRAT ku? Yaya yang 2004 itu? Kemarinnya diberitahu kalau YAYA Sahabatku telah meninggal dengan Syahid.
Inna Ilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun…
Yaya, Aku rela akan kepergian mu…
Teman-teman kastrat akan meneruskan perjuangan mu sampai tutup usia kami.

Selamat Jalan Yaya
Selamat bertemu dengan Kekasih mu disana
Do’a Kami menyertai mu……

Kamis, Februari 23, 2006

KATAKAN “TIDAK” UNTUK KENAIKAN TDL

KATAKAN “TIDAK” UNTUK KENAIKAN TDL


Listrik adalah sebuah alat vital bagi suatu Negara pada zaman modern ini, tanpa listrik pada zaman ini maka kita akan mengalami keterbelakangan teknologi yang akan membawa kita ke zaman purb kala lagi. Listrik adalah konsumsi seluruh manusia, tidak hanya konsumsi orang-orang kaya saja tetapi kaum miskin memerlukannya, bayangkan jika dunia ini tidak ada listrik ! Iya itu adalah sebuah awalan pengertian yang berusaha menjelaskan bahwa listrik itu kebutuhan umat manusia. Dan hari ini, kita telah mendengar bahwa perusahaan listrik Negara (PLN) akan menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) sekitar 20% - 100% untuk industri. Ada apa sebenarnya?
Sungguh bertubi-tubi tamparan yang diberikan kepada rakyat Indonesia oleh presiden terpilihnya. Setelah menaikkan harga BBM dengan sadis nya tanpa melihat kondisi rakyatnya, dengan dalih kenaikan harga BBM juga PLN berencana menaikkan TDL. Satu hal yang kita catat, dampak kenaikan BBM masih terus bergulir dan sekarang sedang mengarah ke PLN. Kronologisnya setelah minggu lalu saya mendatangi DPR adalah pada tahun ini PLN menaikkan permintaan subsidi dari pemerintah sebesar 35 Triliun, namun yang disepakati oleh DPR hanyalah 15 Triliun dengn 2 triliun lagi cadangan, dan sisanya itulah yang 18 Triliun yang dipermasalahkan sehingga dengan alasan untuk menutupi yang 18 Triliun itu, PLN ingin rakyat yang menanggungnya, sebuah kekeliruan besar. Iya sebuah kekeliruan besar jika kita berlogika, alasan kenaikan anggaran karena PLN menangguh biaya lebih untuk tenaga pembangkitnya yang sampai saat ini menggunakan BBM yang di akibatkan kenaikan BBM oleh pemerintah, sebuah kekeliruan besar jika dampak dari suatu keputusan pemerintah harus dibebankan lagi kepada rakyat, seharusnya pemerintahlah yang menanggung semua dampak kenaikan BBM itu.
Respons terhadap kenaikan TDL pun langsung meluncur dari komunitas masyarakat tidak terkecuali Kadin ( kamar dagang Indonesia ) yang menolak mentah-mentah kenaikan TDL, karena setelah banyaknya perusahaan kecil menengah yang guling tikar akibat BBM maka akan banyak lagi perusahaan-perusahaan yang akan memecat karyawannya akibat kenaikan TDL,berdasarkan hitung-hitung dari ekonom Bung Iksan, Bakal terjadi kehancuran ekonomi jika pemerintah menaikkan TDL, jika pada kenaikan BBM menyebabkan kenaikan inflasi sebesar 0,8 %, maka kenaikan TDL bisa menaikkan inflasi sebesar 3%, sungguh keputusan yang salah jika sampai menaikkan TDL.
Bukan tanpa solusi,mari kita mencari solusi untuk PLN ini. Berdasarkan info dari detik.com, pemerintah sedang melakukan pemercepatan pembayaran hutang “ monster IMF” dari yang direncanakan, satu hal yang bisa kita cerna disini yaitu pemerintah lagi kebanyakan uang. Dari sini seharusnya pemerintah tidak perlu bernafsu mempercepat hutang, lebih baik di alih fungsikan ke PLN yang sedang membutuhkan, toh yang selama ini pemerintah hanya bisa membayar bunga dari hutang Indonesia dan toh yang lebih menyakitkan lagi, hutang kita itu tidak bisa dilunnasi sampai tujuh keturunan kita kecuali menjual pulau-pulau ataupun menyatakan Indonesia tidak akan membayar hutng IMF ( Seperti Brazil ). Solusi bisa kita dapatkan, solusi lainnya adalah Bank Indonesia (BI) saat ini mempunyai dana nganggur sebesar 50 Triliun untuk BUMN, Walaupun PLN adalah perusahaan terbatas tetapi tetap dalam tanggung jawab menteri BUMN, sehingga dana nganggur itu bisa kita alihkan ke PLN. Solusi lainnya adalah PLN meminjam uang kepada departemen-departemen pemerintah yang lain, dan saya yakin untuk tahun depan PLN pasti bisa mengembalikannya lagi. Ataupun solusi terakhir, pemerintah melakukan pemotongan anggaran dari masing-masing departemen sehingga terkumpul 18 Triliun untuk disumbangkan ke anak emas nya yaitu PLN. Solusi yang sebenarnya bisa kita pikirkan oleh orang-orang awam, tidak harus para eknom-ekom yang PhD ataupun Profesor-profesor.
Tetapi sebenarnya itu hanya solusi terhadap satu permasalahan dari PLN yaitu tentang kenaikan anggaran. Ada masalah lain dari internal PLN mengenai ketidak efisienan dan ketidak efektifan kinerja PLN. Kita lihat masih belum transparannya PLN, tidak adanya alih teknolgi ke pembangkit yang lebih murah. Kasus nyata terjadi di medan, yaitu kasus pembuatan Pembangkit listrik tenaga gas alam di boring, malah membawa direktur PLN sebagai saksi dalam persidangan. Selain solusi-solusi yang diberikan di atas, seharus PLN juga harus membenahi ini, tidak afektif dan efisien juga PLN walau sudah merubah menggunakan gas alam ataupun batubara, tetap menggunakan manajemen yang sama.

Iya, dari itu semua ada satu hal yang bisa kita sepakati, Rakyat tidak boleh lagi menanggung dosa pemerintah dengan menaikkan TDL, masih banyak solusi lain yang lebih savety yang bisa dilakukan pemerintah, jangan asal ada masalah langsung dibebankan kepada rakyatnya. Sebuah kesalahan besar jika TDL dinaikkan, Listrik menghabiskan 30% dana dari produksi tetapi dampaknya bisa 78% terhadap produksinya ( asumsi yang diberikan ahli ekonom FE), bayangkan ketika TDL dinaik kan, perusahaan-perusahaan kesulitan bereproduksi, tingkat beli masyarakat bakal menurun drastic yang mengakibatkan PHK dimana-mana, perusahaan gulung tikar, akhirnya perekonomian menurun drastic. Dampak ini tidak hanya dialami perusahaan, melainkan semua aspek masyarakat, biaya rekening listrik rumah akan menaik, banyak lampu-lampu jalan dimalam hari dimatikan sehingga banyak terjadi kecelakaan dan kejahatan, ataupun yang mengena lagi UI yang paling membutuhkan listrik akan tutup karena tidak bisa membayar listrik. Bagaimana pendapat kamu???

Aku Binatang Jalang

Aku sudah muak dengan ini semuanya....
Setiap hari penuh dengan teror yang tak tampak
Aku ingin bebas
Bebas bisa bernafas dengan sepuasnya
tanpa intervensi dari orang-orang gila

Aku memang sudah muak dengan ini semuanya...
Tidak ada persaudaraan antara kita
karena apa ???
Mereka tidak pernah tahu apa yang aku alami
Mereka tidak pernah tahu apa yang sedang aku hadapi
Atau mereka memang tidak peduli ???

Aku memang sudah muak dengan ini semuanya...
Mereka hanya memikirkan tujuan mereka saja
Tanpa tahu individu setiap orang
Mereka tidak tahu siapa sebenanya aku ini...
Iya.. aku adalah binatang jalang
Yang selalu melakukan dosa yang berulang terus

ADAKAH YANG MENGANGGAPKU BINATANG JALANG???